Sunday, July 22, 2007

Profesional vs Personal Objective (Bag. 3)

Saya ingin mengutip ungkapan pendiri industri otomotif Honda, Soichiro Honda: "Action without philosophy is a lethal weapon. Philosophy without action is worthless".

Kombinasi antara penyimpangan motif profesional thd personal, jebakan rutinitas dan fenomena “ketika pesta usai” di bagian sebelumnya yg disertai dgn keluhan akut dapat berakibat kurang baik yakni: hilangnya profesionalisme dan integritas seseorang.

Disinilah target kutipan Soichiro Honda di atas: Pemberdayaan kembali karakter pribadi dgn filosofi (ilmu, kompetensi) dan tindakan (langkah kerja, initiatif response). Dgn filosofi dan tindakan kita mampu menjawab kondisi penyimpangan motif profesional vs personal.

Lantas bagaimana filosofi dan tindakan menjawabnya?
  1. Ikhlas, filosofi terampuh. Pemahaman akan kontribusi individu dan konsekuensi (termasuk kompensasi) akan sangat membantu sikap menerima yg positif ini.
  2. Memetakan ulang strategi karir vs tanggung jawab menghidupi diri (& keluarga). Jika perlu, pisahkan strategi profesional dan personal. Beruntung dan bersyukurlah jika kedua hal tsb bisa convergen (jadi satu).
  3. Merdekakan/bebaskan definisi visi, misi & strategi dari ikatan/status/atribut yg non-internal untuk memastikan semangat berdikari yg mandiri.
Khusus yg no.3, tulisan sebelumnya akan melengkapi konteks kalimat tsb.
---
(Selesai)
# ./

Profesional vs Personal Objective (Bag. 2)

Penyimpangan motif profesional vs personal adalah alamiah. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Menyelaraskan kedua hal tsb tidak selalu menjadi milik setiap orang. Ungkapan yg sering kita dengar dlm realita spt: "emang perusahan buapakmu bisa pilih2 kerjaan seenak udel sendiri..." adalah kemungkinan indikasi terjadinya penyimpangan motif ini. Kenyataannya, dapat pekerjaan saja sudah cukup beruntung.

Secara kaidah profesional, kita harus memenuhi tuntutan kinerja yg sesuai dgn komitmen modal dasar skill & kompetensi yg kita tawarkan. Apakah tuntutan kinerja tsb memberi kepuasan batin atau tidak, itu urusan lain. Namun secara personal, jelas tidak akan disangkal bahwa kepuasan batin memberi integritas tertinggi dalam pencapaian manusia.

Memang rutinitas bertahan hidup berpeluang besar u/ mengendalikan arah hidup kita. Singkatnya kita sebut terjebak rutinitas atau "Your routine is eating you alive". Gejala ini juga seringkali diikuti fenomena "ketika superstar turun pentas" atau "ketika pesta usai". Hampa & sepi, ya spt itulah. Ini sebenarnya tidak jadi masalah jika tidak diikuti oleh efek2 lainnya spt: demotivasi dan kehilangan etos kerja
---
(Bersambung)
# ./

Profesional vs Personal Objective (Bag. 1)

Keseharian aktifitas manusia dalam menghidupi diri dan keluarga diwarnai oleh motif profesional dan personal. Motif profesional jelas didukung oleh modal dasar skill & kompetensi. Sementara motif personal selain didukung oleh modal dasar di atas, juga dilatarbelakangi oleh tujuan kepuasan batin. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan bahwa kedua hal ini berbeda kutub. Mengapa? Krn keduanya adalah hal yg dinamis yg berubah seiring dinamisnya kehidupan.

Sebagai contoh, faktor kendali seorang yg baru lulus sekolah tentu akan berbeda dgn yg telah berpengalaman puluhan tahun. Bagi para "fresh graduater", mungkin profesional & personal motif berhasil menyatu ketika mereka berhasil diserap lapangan kerja. Seiring berjalannya waktu, perbedaan kutub antara profesional & personal akan sangat mungkin terjadi.

Pembicaraan selesai sampai disini jika penyimpangan motif ini disikapi dgn ikhlas (krn ikhlas adalah "the ultimate solution"). Yg jadi masalah adalah jika hal ini menjadi suatu keluhan yg terakumulasi. Seringkali terjadi kebuntuan dalam menyikapi ketidak-harmonisan motif ini yg terutama disebabkan oleh kondisi klise: nafsu besar tenaga kurang. Ujung-ujungnya salah mengambil tindakan.
---
(Bersambung)
# ./

Saturday, July 14, 2007

To be Value Contributor by Your Asset(s)

One asked my opinion about money that works for you. Well, I do agree with financial independency concept, but I do not agree with “solely money works for you” concept. My comment was simply: it is partially true: money is important, but it is not everything.

More over, I would rather re-phrase “financial independency” with “survival independency” and re-phrase “money works for you” with “assets work for you”. So it will be sounding like this: Survival independency by assets that work for you. Question: Why is it like that?

As I said, financial independency with “money that works for you” concept may be partially true. In most cases, it does not bring you with the context of life realm. It is quite often that it becomes a virtual concept for many people, but it may be true for those who have money to be invested.

The phrase survival independency with “assets that work for you” concept relies in the asset(s) as the key word. A good asset is something that gives you benefit or positive cash flow. Financial accountant calls it the appreciative one. But the asset is not limited to material asset. As an example, knowledge has now stood as one important asset, termed as intellectual asset. So, what I am saying here is that asset has a broad kind of type ranging from material resources (including money) to non-material e.g. intellectuality property. As the addition to the meaning of good asset, it supposes to be giving contribution not only to you, but also to others. In fact, Islam cites three categories of precious asset:
  1. Applicable knowledge
  2. Good descendants
  3. God’s way sunk cost

From this point of view we may conclude:

  1. Asset concept is to be more down to earth than money concept
  2. By having good asset, you create demand to your own (hence enable positive cash flow)
  3. Asset concept encourages people to be more creative
  4. It brings the context of reality: everybody could be the one!

The example of this may range from a labor blue-collar or a professional worker to an executive business owner or even more a business investor. But again, the key message is to be value contributor to environment by your assets. Believe me; it helps you to refresh the meaning of your existence in this life. So, what is your asset(s)?

# ./