Sunday, July 22, 2007

Profesional vs Personal Objective (Bag. 2)

Penyimpangan motif profesional vs personal adalah alamiah. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Menyelaraskan kedua hal tsb tidak selalu menjadi milik setiap orang. Ungkapan yg sering kita dengar dlm realita spt: "emang perusahan buapakmu bisa pilih2 kerjaan seenak udel sendiri..." adalah kemungkinan indikasi terjadinya penyimpangan motif ini. Kenyataannya, dapat pekerjaan saja sudah cukup beruntung.

Secara kaidah profesional, kita harus memenuhi tuntutan kinerja yg sesuai dgn komitmen modal dasar skill & kompetensi yg kita tawarkan. Apakah tuntutan kinerja tsb memberi kepuasan batin atau tidak, itu urusan lain. Namun secara personal, jelas tidak akan disangkal bahwa kepuasan batin memberi integritas tertinggi dalam pencapaian manusia.

Memang rutinitas bertahan hidup berpeluang besar u/ mengendalikan arah hidup kita. Singkatnya kita sebut terjebak rutinitas atau "Your routine is eating you alive". Gejala ini juga seringkali diikuti fenomena "ketika superstar turun pentas" atau "ketika pesta usai". Hampa & sepi, ya spt itulah. Ini sebenarnya tidak jadi masalah jika tidak diikuti oleh efek2 lainnya spt: demotivasi dan kehilangan etos kerja
---
(Bersambung)
# ./

0 Comments:

Post a Comment

<< Home