Monday, August 08, 2005

Kemakmuran dan Kemiskinan, tinjauan secara gamblang

(Edisi bahasa Indonesia: Wealth and Poverty, a bare naked vision)
Jika anda merasa bahwa anda hidup layak ditunjang dgn perekonomian yg memadai, apa yg membuat anda memiliki nasib spt itu?

Akan tetapi, jika ternyata anda pikir anda tidak memiliki hidup yg layak, mengapa pula demikian?

Mengapa saya mempertanyakan hal tsb diatas? Berikut penjelasannya:

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak hanya perlu utk bertahan hidup, tetapi juga memerlukan pengakuan diri (self-existence, self esteem). Singkatnya adalah: budaya dan peradaban. Kemakmuran dan kemiskinan adalah hal2 secara alami berada dalam sejarah budaya dan peradaban manusia. Mengapa kamakmuran dan kemiskinan ini mewarnai kehidupan manusia? Inilah yg membuat saya berpikir ttg pertanyaan diatas. Jika anda membaca artikel Human Value, anda akan melihat bahwa apa yg manusia bisa dapatkan dalam kehidupan mereka seharusnya berdasarkan kepada nilai atau manfaat apa yg seseorang bisa berikan utk orang lain.

Dalam kenyataannya, hal tsb ternyata tidak selalu seperti itu. Artinya ini menunjukan bahwa variable2 yg ada tidaklah sesederhana gambaran tsb dimana hanya berdasarkan kepada nilai apa atau manfaat apa yg seseorang bisa tawarkan utk orang lain. Namun saya percaya bahwa Human Value ini seharusnya tetap dianggap sebagai pijakan dasar yg objektif bagi pengakuan diri manusia.

Nah, sekarang silakan anda berpikir apa dan mengapa anda bisa hidup layak dan punya harga diri. Atau apa dan mengapa yg menyebabkan anda tidak mendapatkannya. Ini yg saya maksud dgn tinjauan secara gamblang (naif). Diskusi mengenai hal ini belum berhenti sampai disini, masih ada artikel2 lain yg akan menyusul utk melengkapinya.
---
Salam,
# ./

3 Comments:

Blogger zuki said...

Hmmm ... untuk apa kita hidup di dunia ini? Kita mengemban tugas sebagai pemimpin di muka bumi ini .. menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Pengakuan dari manusia? Enak memang tapi jangan jadi tempat menggantungkan diri, karena bakal kecewa. Carilah pengakuan sejati dari Yang Maha Kuasa ... :-)

just my 2 cents thought ...

7:46 PM  
Blogger zuki said...

wah macet nih nulisnya? Sama dong ... :-P

7:00 PM  
Blogger igunone said...

Iya nih Bang, lagi macet. Mungkin spt Abang bilang, energinya habis utk yg lain *hehe* .. padahal ide sih banyak

12:03 PM  

Post a Comment

<< Home